Lompat ke konten

Bagaimana Batubara Terbentuk Dan Sebarannya Di Indonesia

Bagaimana Batubara Terbentuk: Proses pembentukan batubara diawali dengan adanya tumbuhan yang hidup pada jutaan tahun yang lalu. Proses terbentuknya tumbuhan dan sisa sisa tumbuhan ini kemudian mati dan terkumpul di daerah pantai atau dataran rendah. Dengan adanya air dan tekanan yang cukup, tumbuhan tumbuhan purba tersebut kemudian mengalami proses pembusukan dan penguraian. Akibat dari proses ini, sebagian besar tumbuhan-tumbuhan tersebut mengalami proses pembentukan batu bara (pembatubaraan coalification), yaitu proses perubahan kimia dan fisika yang mengubah tumbuhan menjadi batubara.

Bagaimana Batubara Terbentuk

Proses Pembentukan Batu Bara

Proses pembatubaraan atau proses pembentukan tumbuhan jadi batubara ini memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu berabad-abad hingga jutaan tahun. Selama proses pembentukan batu bara ini terjadi, tumbuhan-tumbuhan tersebut ditutupi oleh tanah dan batuan lainnya, sehingga mengalami tekanan dan suhu yang cukup tinggi. Tekanan dan suhu yang tinggi ini membuat tumbuhan-tumbuhan tersebut mengalami perubahan kimia dan fisika, yang akhirnya mengubahnya menjadi berbagai jenis batu termasuk batubara.

Ada beberapa jenis batubara yang dikenal, diantaranya adalah batubara bituminus, batubara antrasit, batubara sub bituminus, dan batubara lignit. Setiap jenis batubara memiliki kandungan karbon dan air yang berbeda, serta memiliki kualitas yang berbeda pula.

Jenis Batubara dan Kegunaanya

Hasil dari proses Pembentukan batu bara tersebut adalah sumber energi yang sangat berguna bagi manusia. Batubara digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, industri, dan transportasi. Selain itu batubara juga digunakan sebagai bahan baku dalam proses sintesis gas, methanol, dan senyawa organik lainnya.

Baca juga : Fungsi Batubara dan Penggunaanya

Ada beberapa jenis batubara yang dikenal berdasarkan tingkat kandungan karbonnya, diantaranya:

  1. Batubara Bituminus: merupakan jenis batubara yang paling banyak digunakan di dunia. Memiliki kandungan karbon yang cukup tinggi, yaitu antara 86-98%, serta memiliki kadar air yang rendah. Digunakan sebagai bahan bakar utama untuk pembangkit listrik, industri, dan transportasi, 
  2. Batubara Antrasit: merupakan jenis batubara yang memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi daripada batubara bituminus, yaitu antara 86-98%. Namun, memiliki kadar air yang lebih rendah daripada batubara bituminus. digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, serta digunakan sebagai bahan baku dalam proses sintesis gas, methanol, dan senyawa organik lainnya.
  3. Batubara Subbituminus: merupakan jenis batubara yang memiliki kandungan karbon yang lebih rendah daripada batubara bituminus, yaitu antara 69-86%. Memiliki kadar air yang lebih tinggi daripada batubara bituminus. digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, industri, dan transportasi.
  4. Batubara Lignit: merupakan jenis batubara yang memiliki kandungan karbon yang paling rendah, yaitu kurang dari 69%. Memiliki kadar air yang paling tinggi dibandingkan jenis batubara lainnya. Lignit menjadi paforit digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, industri, dan transportasi.
  5. Batubara Arang: merupakan batubara yang sudah mengalami proses pembakaran sebagian, sehingga kandungan karbon dan air lebih rendah dari batubara mentah. digunakan sebagai bahan bakar industri seperti pembuatan besi, semen, keramik dan lain-lain
  6. Batubara Gugus: merupakan batubara yang memiliki kandungan mineral yang tinggi, seperti sulfur dan kalsium. digunakan sebagai bahan bakar industri, namun harus diolah terlebih dahulu untuk mengurangi kandungan mineral yang tinggi sebelum digunakan.
Bagaimana Batubara Terbentuk

Cadangan Batubara Global

Secara umum, Indonesia memiliki cadangan batubara yang cukup besar, terutama jenis batubara bituminus dan subbituminus. Berdasarkan data dari Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2021, cadangan batubara Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 132 miliar ton.

Sedangkan cadangan batubara di dunia diperkirakan mencapai sekitar 861 miliar ton, namun jenis-jenis yang terdapat di dunia juga berbeda-beda, dan juga tergantung dari negara mana yang dihitung. Negara-negara dengan cadangan batubara terbesar di dunia diantaranya adalah :

  • Rusia : dengan cadangan sekitar 175 miliar ton
  • China : dengan cadangan sekitar 114 miliar ton
  • Amerika Serikat : dengan cadangan sekitar 25 miliar ton
  • Australia : dengan cadangan sekitar 16 miliar ton
  • India : dengan cadangan sekitar 7 miliar ton

Sebaran Cadangan Batubara di Indonesia

Sebaran cadangan batubara di Indonesia cukup merata di beberapa pulau, namun terutama terdapat di pulau Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Namun, sebaran cadangan batubara di setiap pulau masih dapat berubah-ubah sesuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan survei geologi yang dilakukan.

Sebarannya cadangan batubara di Indonesia cukup merata di beberapa pulau, namun terutama terdapat di pulau Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.

  1. Kalimantan: merupakan pulau dengan cadangan batubara terbesar di Indonesia. Batubara yang terdapat di Kalimantan terutama berupa jenis batubara bituminus dan subbituminus. Provinsi yang memiliki cadangan batubara terbanyak di Kalimantan adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
  2. Sumatera: juga merupakan pulau dengan cadangan batubara yang cukup besar di Indonesia. Batubara yang terdapat di Sumatera terutama berupa jenis batubara subbituminus dan lignit. Provinsi yang memiliki cadangan batubara terbanyak di Sumatera adalah Sumatera Selatan dan Riau.
  3. Sulawesi: pulau ini juga memiliki cadangan batubara yang cukup besar. Batubara yang terdapat di Sulawesi terutama berupa jenis batubara lignit. Provinsi yang memiliki cadangan batubara terbanyak di Sulawesi adalah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.
  4. Pulau Papua: juga memiliki cadangan batubara yang cukup besar, terutama di bagian timur pulau.
  5. Pulau Jawa: memiliki cadangan batubara yang cukup kecil, namun masih digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di beberapa wilayah
  6. Pulau Bali dan Nusa Tenggara: tidak memiliki cadangan batubara yang signifikan

Secara keseluruhan, sebaran cadangan batubara di Indonesia cukup merata di beberapa pulau, namun terutama terdapat di pulau Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Namun, sebaran cadangan batubara di setiap pulau masih dapat berubah-ubah sesuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan survei geologi yang dilakukan.

Secara keseluruhan, presentasi sebaran cadangan batubara di Indonesia diperkirakan sebagai berikut :

  1. Kalimantan : memiliki presentasi sekitar 60-65% dari total cadangan batubara Indonesia
  2. Sumatera : memiliki presentasi sekitar 25-30% dari total cadangan batubara Indonesia
  3. Sulawesi : memiliki presentasi sekitar 5-10% dari total cadangan batubara Indonesia
  4. Papua : memiliki presentasi sekitar 2-5% dari total cadangan batubara Indonesia
  5. Jawa : memiliki presentasi sekitar 1-2% dari total cadangan batubara Indonesia
  6. Bali dan Nusa Tenggara : tidak memiliki presentasi yang signifikan dari total cadangan batubara Indonesia

Perlu diingat bahwa presentasi ini merupakan perkiraan dan masih dapat berubah sesuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan survei geologi yang dilakukan.

Kualitas dan harga batubara ditentukan oleh jenis batubara tersebut. Jenis batubara yang memiliki kandungan karbon dan air yang tinggi, seperti batubara bituminus, akan memiliki kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis batubara lainnya.

Perlu diingat bahwa cadangan batubara yang ditentukan oleh Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merupakan cadangan yang dapat di ekploitasi dengan teknologi dan biaya yang ada saat ini, sehingga mungkin saja cadangan yang sebenarnya lebih besar dari yang diungkapkan. Namun, pemanfaatan batubara yang berlebihan dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan yang serius, sehingga perlu dilakukan pengelolaan yang baik dan bijak.

Jika Tahu Bagaimana Batubara Terbentuk Perhatikan Dampaknya

Pelajari : Apa Saja Limbah Pertambangan Batubara yang Berbahaya bagi Lingkungan?

Semua jenis batubara yang digunakan sebagai bahan bakar akan mengeluarkan gas-gas yang merusak lingkungan seperti CO2,SOx,NOx dan partikulat yang dapat menimbulkan pencemaran udara dan perubahan iklim. Oleh karena itu, saat ini banyak upaya yang dilakukan untuk mengurangi penggunaan batubara dan meningkatkan efisiensi pembakaran serta meningkatkan teknologi pembangkit listrik tenaga batubara yang lebih ramah lingkungan.