Semakin bertambahnya jumlah tambang di Indonesia tentu limbah pertambangan batubara menjadi salah satu fokus penting. Jika tidak dikelola secara optimal tentu saja dapat berdampak bahaya bagi lingkungan sekitar.
Bahkan potensi bahaya bagi para pekerja di pertambangan tersebut juga akan signifikan jika tidak ditangani secara optimal. Pada dasarnya ada dua jenis limbah yang paling sering kita temui dalam pertambangan.
Fly ash dan bottom ash adalah bentuk limbah yang berbahaya apabila tidak ditangani dengan maksimal. Para pekerja di pertambangan tersebut merupakan ring pertama yang dapat terdampak secara langsung.
Bagi kesehatan jelas itu sangat berbahaya dan berIsiko mengurangi usia dari para pekerja. Oleh karena itu mari kita pelajari lebih dalam seperti apa bentuk limbahnya sehingga mampu melakukan penanganan secara optimal.
Kami sudah menyiapkan beberapa materi pengantar yang dapat Anda jadikan sebagai acuan. Sehingga nantinya dalam pengelolaan pertambangan dapat lebih optimal dan paling penting ramah lingkungan.
Baca juga : Apa Itu Limbah?
Penjelasan Limbah Pertambangan Fly Ash
Fly ash merupakan salah satu bentuk buangan yang paling mencolok dari luar lingkungan pertambangan. Alasannya adalah fly ash dapat terbang dengan jarak jangkauan cukup jauh sehingga mencolok dari luar.
Ini juga sangat berbahaya karena radius pencemarannya bisa sangat luas apabila tidak dilakukan tindakan mitigasi. Sebuah perusahaan pertambangan yang bertanggung jawab tentu saja mampu mengatasi hal tersebut.
Apabila tidak kita lakukan mitigasi limbah pertambangan berbentuk fly ash dapat menyebabkan gangguan pernafasan seperti black lungs. Oleh karena itu kita tidak boleh menganggapnya sebelah mata pada aspek penanganan.
Fly ash terbentuk dari hasil pertambangan yaitu bagian remah-remah bebatuan dan juga campuran tanah. Pada bagian penggalian kandungan silika akan ikut terbawa dan ini adalah zat berbahaya.
Sehingga ketika bentuknya yang kecil terbang di udara akan semakin mudah terhirup oleh makhluk hidup di sekitar. Oleh karena itu perlu ada penanganan khusus agar tidak hanya kepulan debu namun silikanya ikut berkurang.
Ini adalah bentuk limbah pertambangan yang selalu ingin dikurangi oleh industri pertambangan. Tujuannya selain menjaga lingkungan luar juga agar para pekerja di area pertambangan tersebut tidak tercemar buangan silika.
Silika sendiri merupakan sebuah senyawa yang bentuknya kecil sehingga mudah terbawa udara. Apabila penanganan tidak optimal di pertambangannya tentu akan memberikan dampak berbahaya.
Untung saja di era modern seperti sekarang sudah ada teknologi terbaru sehingga dapat mengurangi potensi pencemaran silika. Sehingga area pertambangan baik internal maupun eksternal dapat semakin terjaga kondisinya.
Apa Itu Limbah Pertambangan Batubara Bottom Ash ?
Bagi yang belum tahu bottom ash adalah sebuah limbah terbentuk dari endapan batubara. Baik itu ketika proses transportasi, pembakaran, atau lainnya yang jatuh ke bawah menuju tanah.
Ini adalah bentuk paling umum ditemukan karena menjadi salah satu substansi yang pertama keluar. Debu dari penambangan bawah tanah misalnya dapat mengendap di bagian bawah lingkungan kerja.
Limbah pertambangan batubara ini juga menjadi salah satu pemicu bahaya jangka panjang yang mematikan. Bahkan bottom ash sering dianggap sebelah mata dibandingkan dengan bentuk fly ash.
Padahal ketika kita teliti lebih lanjut ketika proses storing saja endapan seperti ini dapat terbentuk. Apabila tidak rutin dilakukan proses mitigasi maka endapannya semakin hari akan bertambah.
Ketika nantinya terserap oleh tanah maka kemungkinan pencemaran air juga akan terjadi. Oleh karena itu kita harus memperlakukannya secara adil seperti bentuk hasil buangan yang mengudara.
Bahaya limbah batubara apapun bentuknya tetap menjadi salah satu fokus penting agar tidak berbahaya bagi lingkungan. Bagi pihak penambang jika polusinya tidak dilakukan mitigasi tentu negara akan membatasi ruang kerjanya.
Sehingga produksi dapat menurun dan mengakibatkan potensi keuntungan dari industri pertambangan berkurang. Oleh karena itu selalu gunakan win win solution seperti mitigasi terpadu agar hal tersebut tidak terjadi.
Penanganan bottom ash sebenarnya dapat dilakukan menggunakan satu alat sama seperti fly ash. Sehingga di era modern seperti sekarang potensi dari infeksi pernapasan di sekitar area pertambangan memang menurun.
Bahaya Limbah Pertambangan Batubara FABA untuk Lingkungan
Pada segmen ketiga ini mari kita bedah lebih dalam seperti apa potensi bahaya yang disebabkan oleh limbahnya. Tidak hanya bagi lingkungan, namun juga manusia baik internal maupun eksternal.
1. Pemicu tertinggi CWP (silicosis)
CWP adalah coal worker pneumonic yaitu penyakit pernafasan yang identik di daerah sekitar pertambangan. Baik itu internal maupun eksternal CWP dapat menjangkit manusia di sekitarnya.
CWP dapat dipicu oleh limbah pertambangan batubara yang tidak dikelola secara optimal oleh pihak penambang. Selain CWP penyakit pernapasan seperti bronkitis, emfisema, dan serangan jantung.
Jadi penanganan tidak hanya berfokus pada buangan di tanah saja namun juga bagian udara. Peningkatan treatment tersebut dapat membuat kenyamanan bagi pekerja dan lingkungan pertambangannya semakin aman.
2. Pencemaran air
Salah satu masalah tertinggi yang menanti lingkungan lebih luas adalah pencemaran air. Kadar silika tinggi dan kimia lainnya akan mudah mencemari air tanah apabila tidak dilakukan pengikatan molekul secara optimal.
Untung saja sekarang sudah ada peralatan khusus yang dapat digunakan untuk mengurangi pencemaran tersebut. Sehingga senyawa silika dapat terikat pada permukaan tanah dan bisa netral sendiri.
Jika sebuah tambang tidak menggunakan perlengkapan khusus tentu saja akan berdampak bahaya. Sehingga nantinya area tambang akan tetap aman menjaga kondisi CAT.
3. Mengurangi kesuburan tanah
Ketika limbah pertambangan tidak diperlakukan secara optimal tentu saja kesuburan tanah akan terganggu. Bahkan ketika aktivitas pertambangannya sudah selesai tetap tanaman akan sulit tumbuh.
Oleh karena itu selalu dibutuhkan tindakan khusus untuk treatment tanah agar itu tidak terjadi. Sehingga bekas galian pertambangan batubara dapat ditanami kembali menjadi hutan.
Ketiga masalah tersebut tentu saja akan sangat berbahaya terutama ketika mitigasi tidak dilakukan. Sehingga para pengelola tambang harus sadar dan tahu bagaimana langkah mudah penanganannya.
Bagaimana Penanganan Limbah Pertambangan FABA?
Salah satu solusi dari buangan FABA (fly ash bottom ash) adalah menggunakan ICSA Dust Suppressant. Ini merupakan sebuah peralatan mitigasi yang wajib ada dalam setiap area pertambangan batubara.
Baca juga : Mengapa Coal Dust Suppressant itu penting
Fungsi dari ICSA Dust Suppressant adalah untuk mengurangi limbah pertambangan batubara baik berbentuk fly ash atau bottom ash. Jadi ICSA Dust Suppressant ini akan bekerja dengan menyebarkan molekul hidroskopik ke udara.
Ketika molekul hidroskopik dilepaskan ke udara maka dapat mengikat molekul berbahaya seperti silika. Ketika molekul berbahayanya sudah terikat maka proses netralisir juga menjadi jauh lebih mudah.
Apalagi ICSA Dust Suppressant sudah menggunakan bahan polimer akrilik dan resin yang efektif sebagai partikel hidroskopik. Partikel hidroskopik tersebut akan efektif dalam mengikat semua polusi dari aktivitas pertambangannya.
Mulai itu dari transportasi, penggalian, pengolahan, sampai pra pembakaran akan bagus diterapkan. Sehingga dengan menggunakan ICSA Dust Suppressant aktivitas penambangan dapat aman bagi penambang dan juga lingkungannya.
Ini adalah salah satu metode mitigasi sekaligus penanganan yang optimal ketika diterapkan jangka panjang. Oleh karena itu para pengelola tambang wajib memiliki ICSA Dust Suppressant agar proses produksinya aman.
Jangan pernah menganggap remeh masalah buangan dari sebuah industri terutama pertambangan. Dalam jangka panjang dampaknya akan sangat berbahaya ketika tidak diperlakukan secara optimal.
Oleh karena itu dengan mengetahui informasi tadi tentu dapat memberikan referensi bagaimana penanganannya. Masalah limbah pertambangan akan mudah ditangani jika menggunakan ICSA Dust Suppressant.
- Pentingnya Kaporit dalam Proses Pembersihan di Pabrik MakananKaporit pabrik makanan adalah solusi vital dalam menjaga kebersihan dan keamanan produk yang dihasilkan. Dalam industri makanan, kebersihan bukan sekadar prosedur; ia merupakan fondasi dari setiap… Selengkapnya »Pentingnya Kaporit dalam Proses Pembersihan di Pabrik Makanan
- Peran Katalis dalam Meningkatkan Kualitas Udara di IndustriKualitas udara yang baik menjadi perhatian utama di berbagai sektor industri modern. Polusi udara yang dihasilkan oleh proses industri, seperti emisi gas beracun dan partikel halus,… Selengkapnya »Peran Katalis dalam Meningkatkan Kualitas Udara di Industri
- Memilih Penekan Debu yang Tepat untuk Tambang AndaPemilihan penekan debu yang tepat sangat krusial dalam industri pertambangan batubara. Penekan debu yang efektif tidak hanya mampu mengurangi emisi debu, tetapi juga meningkatkan keselamatan kerja… Selengkapnya »Memilih Penekan Debu yang Tepat untuk Tambang Anda
- Memilih Penekan Debu yang Tepat untuk Tambang AndaPemilihan penekan debu yang tepat sangat krusial dalam industri pertambangan batubara. Penekan debu yang efektif tidak hanya mampu mengurangi emisi debu, tetapi juga meningkatkan keselamatan kerja… Selengkapnya »Memilih Penekan Debu yang Tepat untuk Tambang Anda
- PT ICSA: Supplier Bahan Kimia Terkemuka di JawaIndustri bahan kimia merupakan salah satu sektor krusial yang menopang berbagai aktivitas industri di Indonesia, khususnya di Jawa. Bahan kimia memainkan peran penting dalam berbagai proses… Selengkapnya »PT ICSA: Supplier Bahan Kimia Terkemuka di Jawa
- Ketepatan Waktu Jadi Kunci Sukses Pengiriman Bahan Kimia PT ICSAKetepatan waktu menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan PT Indo Chemical Sukses Abadi (ICSA) dalam memenuhi kebutuhan bahan kimia industri di seluruh Indonesia. Perusahaan ini telah… Selengkapnya »Ketepatan Waktu Jadi Kunci Sukses Pengiriman Bahan Kimia PT ICSA
- Standar Penggunaan PAC Liquid untuk Menjernihkan AirPoly Aluminium Chloride (PAC) Liquid merupakan salah satu zat kimia koagulan yang paling sering digunakan dalam industri pengolahan air. Senyawa ini bekerja dengan cara mengikat partikel… Selengkapnya »Standar Penggunaan PAC Liquid untuk Menjernihkan Air