Aluminium hidroksida adalah senyawa kimia berbentuk padatan putih yang sering digunakan sebagai koagulan alami dalam pengolahan air dan limbah cair. Dengan rumus kimia Al(OH)₃, bahan ini bekerja dengan membentuk flok (gumpalan) yang menangkap partikel kotoran, sehingga air menjadi lebih jernih dan aman.
Berbeda dengan koagulan sintetis seperti aluminium sulfat atau PAC, aluminium hidroksida cenderung menghasilkan residu logam yang lebih rendah dan stabil pada rentang pH netral. Karena itu, banyak industri memilihnya untuk aplikasi yang membutuhkan kualitas air tinggi—mulai dari pengolahan air minum hingga proses produksi farmasi.

Apa Itu Aluminium Hidroksida?
Aluminium hidroksida adalah senyawa anorganik yang terbentuk dari reaksi antara ion aluminium (Al³⁺) dan hidroksida (OH⁻). Senyawa ini tidak larut dalam air, tetapi mampu membentuk suspensi koloid yang sangat efektif dalam proses flokulasi.
Secara alami, aluminium hidroksida bisa ditemukan sebagai mineral gibbsite, salah satu komponen utama dalam bijih bauksit. Di industri, senyawa ini diproduksi melalui netralisasi larutan garam aluminium (seperti aluminium klorida atau sulfat) dengan basa seperti natrium hidroksida.
Untuk memahami struktur molekulnya lebih dalam, Anda bisa pelajari selengkapnya di artikel: rumus kimia aluminium hidroksida .
Bagaimana Cara Kerjanya dalam Pengolahan Air?
Saat ditambahkan ke air kotor, aluminium hidroksida bereaksi dengan partikel tersuspensi—seperti lumpur, organik, atau mikroba—dan membentuk flok berukuran besar. Flok ini kemudian mengendap karena beratnya, memisahkan kotoran dari air.
Proses ini dikenal sebagai koagulasi-flokulasi, dan aluminium hidroksida bekerja paling optimal pada pH 6–8. Keunggulannya terletak pada kemampuannya mengurangi kekeruhan tanpa menurunkan pH air secara drastis—berbeda dengan aluminium sulfat yang cenderung mengasamkan air.
Jika Anda ingin membandingkan mekanisme kerjanya dengan bahan kimia sejenis, simak penjelasan lengkap tentang cara kerja aluminium sulfat dalam pengolahan air .

Aplikasi Aluminium Hidroksida di Luar Pengolahan Air
Meski paling dikenal sebagai koagulan, aluminium hidroksida juga punya peran penting di berbagai sektor industri. Di bidang farmasi, senyawa ini digunakan sebagai bahan aktif dalam antasida—obat yang menetralkan asam lambung. Sifatnya yang amfoter (bisa bereaksi dengan asam maupun basa) membuatnya cocok untuk aplikasi medis yang aman dan efektif.
Di industri plastik dan karet, aluminium hidroksida berfungsi sebagai flame retardant (penghambat api). Saat terkena panas tinggi, senyawa ini melepaskan uap air yang membantu mendinginkan material dan memperlambat penyebaran api—tanpa menghasilkan gas beracun.
Sementara itu, di sektor kosmetik, aluminium hidroksida sering ditemukan dalam deodoran karena kemampuannya menyerap kelembapan dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau.
Hubungan dengan Alumina dan Proses Produksi Aluminium
Aluminium hidroksida sebenarnya merupakan prekursor langsung dari alumina (Al₂O₃). Ketika dipanaskan pada suhu tinggi (sekitar 1.000–1.200°C) dalam proses yang disebut kalsinasi, Al(OH)₃ kehilangan molekul airnya dan berubah menjadi alumina murni:
2Al(OH)3ΔAl2O3+3H2O
Alumina inilah yang kemudian digunakan sebagai bahan baku utama dalam Proses Hall-Héroult—metode elektrolisis untuk menghasilkan aluminium logam murni. Jadi, meski fungsinya berbeda, aluminium hidroksida, alumina, dan aluminium logam berada dalam rantai produksi yang saling terkait.
Untuk memahami lebih jauh bagaimana alumina diubah menjadi logam aluminium, Anda bisa baca penjelasan lengkap di:
Proses Hall-Héroult: reduksi alumina menjadi aluminium murni .
Dan jika ingin tahu lebih banyak tentang sifat dan kegunaan alumina itu sendiri, kunjungi:
aluminium oksida .
Perbandingan dengan Bahan Kimia Sejenis
Tidak semua koagulan bekerja dengan cara yang sama. Berikut perbedaan utama antara aluminium hidroksida dan bahan kimia pengolahan air lainnya:
| Bentuk | Padatan putih, tidak larut | Kristal putih, larut dalam air | Cair atau bubuk, sangat larut |
| pH Optimum | 6–8 | 5.5–7.5 | 6–9 |
| Dampak pada pH Air | Minimal | Menurunkan pH signifikan | Stabil |
| Residu Logam | Rendah | Sedang–tinggi | Rendah |
| Kecepatan Flokulasi | Sedang | Cepat | Sangat cepat |
Aluminium hidroksida unggul dalam stabilitas pH dan keamanan residu, tetapi membutuhkan waktu flokulasi lebih lama dibanding aluminium sulfat. Untuk memahami cara kerja alternatifnya, simak:
cara kerja aluminium sulfat dalam pengolahan air .

Kesimpulan dan Solusi dari PT ICSA
Aluminium hidroksida adalah bahan kimia serbaguna yang tidak hanya efektif dalam menjernihkan air, tapi juga aman untuk aplikasi farmasi, plastik, dan kosmetik. Dibandingkan dengan koagulan konvensional, senyawa ini menawarkan keunggulan dalam hal stabilitas pH dan minimnya dampak lingkungan.
Jika Anda membutuhkan pasokan aluminium hidroksida berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri atau pengolahan air, PT ICSA siap menjadi mitra terpercaya Anda. Sebagai importir dan supplier bahan kimia bersertifikat ISO 14001 dan ISO 45001, kami menyediakan produk yang konsisten, aman, dan sesuai standar internasional.
Ingin konsultasi atau memesan?
👉 Hubungi PT ICSA sekarang dan temukan solusi kimia yang tepat untuk bisnis Anda.
Terima kasih, semoga bermanfaat

