Lompat ke konten

Cara Mengetahui Pewarna Makanan Alami dan Buatan

Mengetahui perbedaan antara pewarna makanan alami dan buatan sangat penting bagi kesehatan dan keselamatan kita. Pewarna makanan buatan telah terbukti memiliki dampak negatif pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko kanker, alergi, dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat membedakan antara pewarna makanan alami dan buatan agar dapat membuat pilihan yang lebih baik dalam memilih makanan.

Pewarna makanan alami berasal dari bahan-bahan alami seperti sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, atau tumbuhan lainnya. Pewarna makanan alami umumnya lebih aman dikonsumsi karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Sebaliknya, pewarna makanan buatan adalah pewarna yang dibuat secara sintetis dalam laboratorium. Penggunaan pewarna makanan buatan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, seperti gangguan pencernaan, alergi, hingga risiko kanker.

Ciri-ciri Pewarna Makanan Alami

Pewarna makanan alami memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari pewarna makanan buatan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri pewarna makanan alami:

1. Berasal dari bahan-bahan alami

Pewarna makanan alami berasal dari bahan-bahan alami seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah. Contohnya, pewarna makanan alami seperti kunyit, bit, dan daun pandan yang berasal dari tanaman dan buah-buahan. Bahan-bahan alami ini umumnya tidak mengandung bahan kimia sintetik yang berbahaya bagi kesehatan.

2. Memiliki warna yang tidak terlalu mencolok

Pewarna makanan alami umumnya memiliki warna yang tidak terlalu mencolok atau cerah. Warna yang dihasilkan oleh pewarna makanan alami biasanya lebih natural dan tidak terlalu kontras. Contohnya, warna kuning dari kunyit atau warna hijau dari daun pandan yang tidak terlalu cerah dan mencolok.

3. Biasanya pudar atau berubah warna seiring waktu

Pewarna makanan alami biasanya pudar atau berubah warna seiring waktu. Hal ini karena pewarna makanan alami tidak mengandung bahan kimia yang dapat mempertahankan warna dalam waktu lama. Contohnya, warna kuning dari kunyit yang dapat pudar seiring waktu jika tidak disimpan dengan baik.

4. Memiliki nama yang mudah dikenali

Pewarna makanan alami umumnya memiliki nama yang mudah dikenali dan tidak sulit diucapkan. Contohnya, kunyit, bit, dan daun pandan yang merupakan nama-nama yang familiar dan mudah diingat. Berbeda dengan pewarna makanan buatan yang memiliki nama yang sulit diucapkan dan tidak familiar.

Ciri-ciri Pewarna Makanan Buatan

Pewarna makanan buatan memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari pewarna makanan alami. Berikut adalah beberapa ciri-ciri pewarna makanan buatan:

1. Pewarna Makanan Dibuat dari Bahan Kimia Sintetis

Pewarna makanan buatan dibuat dari bahan kimia sintetis yang dihasilkan dari proses kimia. Bahan kimia sintetis ini dapat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar atau dalam jangka waktu yang lama. Contohnya, pewarna makanan buatan seperti tartrazin yang dibuat dari bahan kimia sintetis yang dapat menyebabkan alergi dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

2. Memiliki warna yang sangat mencolok dan tidak alami

Pewarna makanan buatan umumnya memiliki warna yang sangat mencolok dan tidak alami. Warna yang dihasilkan oleh pewarna makanan buatan biasanya sangat cerah dan kontras, sehingga dapat menarik perhatian konsumen. Contohnya, warna merah yang sangat cerah dari pewarna makanan buatan seperti allura red AC yang digunakan pada makanan ringan dan minuman.

3. Tahan lama dan tidak mudah pudar

Pewarna makanan buatan umumnya tahan lama dan tidak mudah pudar. Hal ini karena pewarna makanan buatan mengandung bahan kimia yang dapat mempertahankan warna dalam waktu lama. Contohnya, pewarna makanan buatan seperti ponceau 4R yang dapat mempertahankan warna merahnya dalam waktu lama, sehingga dapat digunakan pada makanan yang memiliki masa simpan yang lama.

4. Memiliki nama pewarna makanan yang rumit dan sulit dikenali

Pewarna makanan buatan umumnya memiliki nama yang rumit dan sulit dikenali. Nama-nama pewarna makanan buatan seperti tartrazin, ponceau 4R, dan allura red AC yang tidak familiar dan sulit diingat. Hal ini dapat membuat konsumen kesulitan dalam mengenali pewarna makanan buatan dan membuat pilihan yang lebih baik dalam memilih makanan.

Cara Membedakan Pewarna Makanan Alami dan Buatan

Membedakan pewarna makanan alami dan buatan dapat dilakukan dengan beberapa cara sederhana. Berikut adalah beberapa cara membedakan pewarna makanan alami dan buatan:

1. Uji Sabun

Uji sabun adalah salah satu cara membedakan pewarna makanan alami dan buatan. Caranya adalah dengan meneteskan sabun pada makanan yang dicurigai mengandung pewarna. Pewarna makanan alami akan menghasilkan busa berwarna putih, sedangkan pewarna makanan buatan akan menghasilkan busa berwarna cerah. Hal ini karena pewarna makanan alami tidak mengandung bahan kimia sintetis yang dapat bereaksi dengan sabun, sehingga menghasilkan busa berwarna putih. Sebaliknya, pewarna makanan buatan mengandung bahan kimia sintetis yang dapat bereaksi dengan sabun, sehingga menghasilkan busa berwarna cerah.

2. Uji Cuka

Uji cuka adalah cara lain membedakan pewarna makanan alami dan buatan. Caranya adalah dengan mencampurkan sedikit cuka pada makanan yang dicurigai mengandung pewarna. Pewarna makanan alami akan berubah warna, sedangkan pewarna makanan buatan tidak. Hal ini karena pewarna makanan alami dapat bereaksi dengan asam cuka, sehingga menghasilkan perubahan warna. Sebaliknya, pewarna makanan buatan tidak dapat bereaksi dengan asam cuka, sehingga tidak menghasilkan perubahan warna.

3. Membaca Label Makanan

Membaca label makanan adalah cara yang paling mudah membedakan pewarna makanan alami dan buatan. Perhatikan daftar bahan pada label makanan. Pewarna makanan alami biasanya tercantum dengan nama aslinya, seperti kunyit atau bubuk stroberi. Pewarna makanan buatan biasanya tercantum dengan nama yang rumit dan kode E, seperti tartrazin atau allura red AC. Dengan membaca label makanan, kita dapat mengetahui apakah makanan tersebut menggunakan pewarna makanan alami atau buatan.