Hidroksida adalah Bahan kimia yang mengandung hidroksida di dalam struktur molekulnya. Materi ini bisa dikatakan ajaib, karena dapat bersifat asam, basa atau amfoter. Kelompok senyawa amfoter atau senyawa yang berperilaku asam dan basa. Termasuk senyawa dengan rumus molekul Al(OH) 3 , senyawa ini disebut aluminium hidroksida. Dengan sifat yang dimiliki senyawa ini akan memberi dampak sangat baik. Yang bisa kita gunakan untuk kehidupan kita. Apa manfaat dan sifat-sifatnya senyawa aluminium hidroksida ini?
PT ICSA importir dan supplier bahan kimia
Apa Itu Zat aluminium?
Adu dua jenis aluminium yang kita kenal berdasarkan mata kasat.
Aluminium sebagai logam, Adalah bahan yang ditambang ada diproses oleh industri logam. Ini merupakan aluminium sebagai unsur kimia logam. Bahan logam ini dapat ditemukan di alam sebagai komponen terpenting sebagai pembentuk lapisan kerak bumi.
Aluminium sebagai bahan teknis, zat dari alam ini sangat populer karena banyak digunakan sebagai bahan baku suatu produk. Dihasilkan dari bauksit yang terdiri dari zat aluminium hidroksida dan oksida logam (silikon, besi, dan zat lainnya).
Pada tahun 1825 seorang ahli kimia yang berasal dari Denmark Hans Christian rsted, melakukan penelitian. Beliau menemukan bubuk logam hasil pencampuran aluminium klorida dengan kalium amalgam. Hasil penemuan ini berlanjut, hingga puluhan tahun berikutnya para ahli menemukan beberapa manfaat dari bubuk logam ini.
Sampai akhirnya banyak industri tertarik untuk memproduksinya. Sejak saat itu bermunculan industri kimia yang memproduksi varian lainnya untuk memproduksi produk turunannya.
Bagaimana Bahan Kimia Aluminium Hidroksida Diperoleh?
Dalam memproduksi Al(OH) 3 skala massal, diproses dalam kondisi laboratorium, sedangkan aluminium hidroksida dapat diperoleh dengan cara mereaksikan larutan garam aluminium dengan larutan amonia atau larutan natrium hidroksida.
Sementara itu Aluminium oksida hanya terbentuk ketika garam aluminium dicampurkan dengan zat lain yang lebih kuat darinya (bisa berupa hidroksida dan bahan kimia lain yang lebih kuat).
Aluminium Hidroksida: sifat fisik dan Sifat Bahan Kimia
Sifat fisik aluminium hidroksida Al(OH) 3 adalah berbentuk bubuk putih yang tidak memiliki bau dan tidak bisa larut dalam air. Ketika dipanaskan, itu akan berubah menjadi alumina dan akan menunjukkan sifat amfoter. Sifat ini sangat unik karena bisa memiliki sifat basa dan sifat asam sekaligus.
PT ICSA importir dan supplier bahan kimia
Aluminium hidroksida yang bersifat amfoter Ini menunjukan bahwa ketika proses pencampuran dan kondisi nilai pH yang berbeda. Oleh karena itu senyawa tersebut dapat berperilaku seperti asam atau basa. Dengan kata lain, Al(OH) 3 bereaksi dengan asam dan basa. Sehingga perusahaan importir bahan kimia industri biasa menjaga kondisi ini.
Sifat lainnya yang dimiliki aluminium hidroksida adalah bahwa Sifat senyawa ini akan berbeda-beda, tergantung teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Misalnya serbuk Al(OH) 3 yang disimpan dan tidak digunakan terlalu lama lebih sulit diolah dengan asam atau basa. Ada lagi Aluminium hidroksida yang dalam bentuk jali mudah larut baik dalam lingkungan asam maupun basa, yang biasa diproduksi oleh industri. Sebagai bahan penjernih air. Bahan ini sangat penting adalah bahwa disosiasi aluminium hidroksida tidak akan mungkin karena merupakan salah satu dari sedikit Al(OH) 3 hidroksida yang tidak larut dalam air dan tidak terurai menjadi ion.
Aluminium sulfat
Aluminium sulfat juga dikenal sebagai alum. Ia dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami untuk makanan dan minuman. Sebagai bahan pengawet, alum dapat membantu menjaga makanan dan minuman tetap segar dan sehat. Ia juga dapat digunakan untuk mengendalikan pH dalam minuman.
Selain itu, aluminium sulfat bersifat sebagai tanah yang sangat baik. Ia bisa digunakan untuk bertanam dalam tanah, sebagai penstabil dalam pembuatan kertas, dan sebagai bahan pemutih dalam pembuatan kain. Ia juga digunakan dalam industri perminyakan, untuk meningkatkan produktivitas minyak bumi.
Aluminium sulfat mengandung unsur aluminium yang bersifat. Ia dapat mengurangi korosifitas logam, membuat logam lebih kuat dan tahan lama, dan membuat permukaan logam lebih halus. Ia juga bisa digunakan untuk melapisi logam, melindungi logam dari oksidasi, dan melindungi logam dari percikan api.
Aluminium sulfat adalah salah satu bahan kimia yang bersifat, yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Ia dapat digunakan untuk menghilangkan klorin dari air, mencegah pertumbuhan alga, menjaga makanan dan minuman tetap segar dan sehat, dan melapisi logam. Hal ini menjadikan aluminium sulfat sebagai bahan yang sangat berguna untuk industri dan aplikasi lainnya.
Pemanfaatan Bahan Kimia Aluminium Hidroksida
Sekarang Bagaimana Pemanfaatan aluminium hidroksida digunakan dalam industri saat ini? Kegunaan senyawa ini dalam kehidupan sehari hari sangat luas termasuk dalam dunia industri. Begitu banyak perusahaan dan industri kimia yang mengolah menggunakan bahan aluminium Hidroksida ini. Seperti : farmasi, medis, listrik dan kertas. Ada banyak produk yang mengandung aluminium hidroksida.
Kita bisa banyak menemukan aluminium hidroksida pada produk-produk yang kita dapatkan dari distributor bahan kimia dan kita pakai untuk keperluan sehari-hari seperti produk kosmetik, sabun, dan banyak produk lain yang biasa kita pakai setiap hari. Kita juga dapat menemukan bahan ini pada produk obat-obatan dan produk supplier bahan kimia obat yang digunakan untuk mengobati hiperasiditas lambung dan penyakit ulseratif, vaksin, pengisi kertas, dan lain-lain.
Efek Samping Aluminium Hidroksida
Ada narasi yang ditunjukan untuk kalangan industri kimia mengatakan bahwa Aluminium hidroksida yang digunakan dalam vaksin, anti perspirant dan sabun menunjukkan efek karsinogenik atau iritasi. Namun, perlu diketahui bahwa zat ini belum dipastikan berbahaya. Juga tidak ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan toksisitas aluminium hidroksida.Setidaknya sampai saat ini. kecuali pemakaian yang berlebihan.
Akhir kata, Setidaknya Aluminium hidroksida merupakan anugerah dari tuhan untuk kita manfaatkan dan berguna bagi khalayak manusia. Tidak sedikit dari keajaiban bahan ini, telah banyak memberi jutaan manusia bisa memberi nafkah buat keluarganya malalui Perusahaan supplier bahan kimia dan pengolahan bahan ini.
PT ICSA sebaga distributor bahan kimia untuk industr dipercaya oleh perusahaan raksasa. Kami sebagai supplier bahan kimia untuk industri sangat merasa bangga bisa bekerja sama dengan perusahaan besar PT ConocoPhillips.
Industri pertambangan ini memilih produkPT ICSA karena keunggulannya.
supplier bahan kimiaPT ICSA, supplier bahan kimia
ConocoPhillips adalah salah satu Industri tambang minyak dan gas independen bersekala international berdasarkan cadangan dan produksi yang dihasilkannya.
Dengan mempekerjakan 9.400 orang sebagai karyawan yang tersebar di seluruh 13 negara di dunia, dengan sistem dan managemen yang terintegrasi untuk memproduksi dan menemukan sumber minyak dan gas alam.
Bahan Kimia untuk Industri Manufaktur – Dalam perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah memungkinkan manusia untuk memanfaatkan berbagai bahan kimia dalam industri manufaktur. Bahan kimia ini memegang peran penting dalam produksi berbagai barang konsumsi dan komponen industri yang kita gunakan setiap harinya.
Kontribusi Industri Manufaktur
Apa itu bahan kimia untuk industri manufaktur? Bahan kimia untuk industri manufaktur merupakan senyawa atau elemen kimia yang digunakan dalam proses produksi dalam industri untuk menciptakan, memodifikasi, atau memperbaiki kualitas produk. Penggunaannya dapat melibatkan berbagai proses, seperti pengolahan bahan mentah, pencampuran, pemisahan, atau transformasi bahan kimia lain menjadi produk akhir.
Pentingnya bahan kimia untuk industri manufaktur Bahan kimia memainkan peran yang sangat vital dalam industri manufaktur karena:
Optimalisasi Proses: Bahan kimia sering digunakan untuk mempercepat reaksi kimia, menghemat energi, atau meningkatkan efisiensi proses.
Inovasi Produk: Dengan bahan kimia, industri dapat menghasilkan produk baru dengan kualitas yang lebih baik atau dengan fungsi yang lebih spesifik.
Pengawetan: Bahan kimia seperti pengawet digunakan untuk meningkatkan umur simpan produk.
Keamanan: Bahan kimia seperti anti karat atau bahan tahan api dapat meningkatkan keamanan produk.
Jenis-jenis bahan kimia untuk industri manufaktur berdasarkan fungsinya
Bahan kimia dalam industri manufaktur memiliki berbagai fungsi, dan berikut ini adalah beberapa jenis bahan kimia yang dikelompokkan berdasarkan fungsinya:
Pelarut (Solvents)
Fungsi: Melarutkan berbagai bahan untuk membentuk larutan homogen, memfasilitasi reaksi kimia, atau sebagai media dalam proses produksi.
Contoh:
Alkohol: Digunakan dalam industri cat, kosmetik, dan farmasi.
Aseton: Pelarut populer dalam industri kosmetik dan farmasi.
Toluena: Umumnya digunakan dalam produksi cat dan lem.
Katalis
Fungsi: Mempercepat laju reaksi tanpa diubah dalam prosesnya.
Fungsi: Menyediakan, memperkaya, atau memodifikasi warna produk.
Contoh:
Titanium dioksida: Sebagai pigmen putih dalam cat dan kosmetik.
Tartrazin: Pewarna kuning dalam makanan dan minuman.
Pemulih & Pengisi (Extenders & Fillers)
Fungsi: Menambah volume, memodifikasi tekstur, atau mengurangi biaya produksi.
Contoh:
Kaolin: Pengisi dalam industri kertas dan kosmetik.
Silika: Digunakan dalam produksi karet dan plastik.
Surfaktan (Surfactants)
Fungsi: Menurunkan tegangan permukaan; berperan sebagai deterjen, emulsifier, atau agen pengemulsi.
Contoh:
Sodium lauryl sulfat: Deterjen dan agen busa dalam sampo dan sabun.
Lecithin: Emulsifier alami dalam makanan.
Plastifikasi (Plasticizers)
Fungsi: Membuat bahan lebih lentur dan elastis.
Contoh:
Ftalat: Plastifikasi utama untuk PVC.
Aditif (Additives)
Fungsi: Menambah atau memperbaiki sifat tertentu dari produk.
Contoh:
Asam sitrat: Pengatur keasaman dalam makanan.
Aspartam: Pemanis buatan dalam makanan dan minuman.
Inhibitor Korosi
Fungsi: Melindungi logam dari korosi.
Contoh:
Zinc kromat: Perlindungan permukaan untuk baja.
Fosfat: Digunakan dalam pelapisan permukaan logam.
Bahan Bakar & Pelumas (Fuels & Lubricants)
Fungsi: Menyediakan energi atau mengurangi gesekan.
Contoh:
Bensin: Bahan bakar utama untuk kendaraan bermotor.
Oli mesin: Pelumas untuk komponen mesin.
Stabilisator
Fungsi: Mencegah degradasi bahan.
Contoh:
Antioksidan: Mencegah oksidasi dalam makanan atau plastik.
Absorber UV: Melindungi produk dari kerusakan sinar UV.
Pembersih (Cleaners)
Fungsi: Menghilangkan kontaminan atau residu.
Contoh:
Alkohol: Digunakan dalam pembersih kaca atau layar.
Asam sitrat: Pembersih bebas residu untuk logam.
Agen Pengatur pH
Fungsi: Mengontrol tingkat keasaman atau kebasaan suatu produk.
Contoh:
Asam asetat: Pengatur pH dalam makanan fermentasi.
Natrium hidroksida: Pengatur pH dalam produksi sabun.
Keberadaan bahan kimia dalam proses manufaktur memang esensial. Namun, selalu penting untuk memastikan keamanannya bagi konsumen dan lingkungan serta mematuhi regulasi yang ada.
Cara Memilih Bahan Kimia yang Tepat untuk Industri Manufaktur Berdasarkan Jenis Industri
Memilih bahan kimia yang tepat untuk industri manufaktur adalah kunci penting untuk mencapai efisiensi, kualitas, dan keamanan produk. Pilihan ini sangat tergantung pada jenis industri dan tujuan akhir produk yang dihasilkan. Berikut adalah cara memilih bahan kimia yang tepat berdasarkan beberapa jenis industri:
Pastikan bahan kimia hypoalergenik dan aman untuk kulit.
Pilih bahan kimia yang memberikan hasil akhir yang diinginkan, seperti kilau, tekstur, atau warna.
Hindari bahan kimia dengan potensi iritasi.
Industri Otomotif
Pilih pelumas dan bahan bakar yang meningkatkan efisiensi mesin.
Gunakan bahan kimia anti karat untuk melindungi bagian logam.
Pilih aditif yang memenuhi standar emisi dan regulasi lingkungan.
Industri Elektronik
Gunakan bahan kimia dengan konduktivitas listrik yang baik untuk komponen konduktif.
Pilih bahan isolator dengan sifat dielektrik yang baik.
Pertimbangkan bahan kimia yang tahan terhadap panas dan radiasi.
Industri Farmasi
Pilih bahan kimia dengan sifat farmakologis yang diinginkan.
Pastikan bahan kimia memenuhi standar keamanan dan efikasi.
Gunakan pelarut yang aman dan tidak reaktif untuk formulasi obat.
Industri Plastik dan Polimer
Pilih plastifikasi yang memberikan fleksibilitas yang diinginkan.
Pertimbangkan aditif yang meningkatkan durabilitas dan resistensi produk.
Hindari bahan kimia yang dapat melepaskan toksin saat dipanaskan.
Tips Umum:
Konsultasikan dengan Ahli Kimia: Seorang ahli kimia dapat memberikan rekomendasi yang tepat berdasarkan sifat dan interaksi bahan kimia.
Uji Lab: Sebelum mengadopsi bahan kimia dalam skala besar, lakukan pengujian di laboratorium untuk memastikan efikasi dan keamanannya.
Pertimbangkan Dampak Lingkungan: Selalu pilih bahan kimia yang minim dampak terhadap lingkungan.
Pahami Regulasi: Setiap negara mungkin memiliki regulasi berbeda mengenai penggunaan bahan kimia. Pastikan untuk mematuhi semua regulasi yang berlaku.
Sebagai solusi profesional dalam industri kimia, PT ICSA berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan bahan kimia industri manufaktur Anda. Mengapa penting untuk bermitra dengan perusahaan seperti kami?
Pertimbangan Pertama, Ahli Kimia Profesional: Di PT ICSA, kami memiliki tim ahli kimia yang berpengalaman yang siap memberikan rekomendasi tepat sesuai dengan sifat dan interaksi bahan kimia yang Anda perlukan.
Pentingnya Uji Lab: Sebelum memutuskan untuk mengadopsi bahan kimia dalam skala produksi besar, kami menyarankan untuk melakukan pengujian di laboratorium. Di PT ICSA, kami memastikan setiap bahan kimia telah melewati uji ketat untuk efikasi dan keamanannya.
Dampak Lingkungan adalah Prioritas Kami: Kami menyadari pentingnya keberlanjutan. Oleh karena itu, kami selalu menyarankan klien kami untuk memilih bahan kimia yang minim dampak terhadap lingkungan.
Memahami Regulasi: Setiap negara memiliki aturannya sendiri dalam penggunaan bahan kimia. Dengan dukungan PT ICSA, Anda dapat yakin bahwa solusi yang kami tawarkan selalu mematuhi regulasi yang berlaku, memastikan operasi Anda berjalan lancar dan legal.
Akhirnya, dengan pemilihan bahan kimia yang tepat dan dukungan dari PT ICSA, industri Anda tidak hanya dapat meningkatkan kualitas produk dan efisiensi produksi, tetapi juga memastikan kepuasan konsumen dengan menjaga keamanan dan keberlanjutan. Bermitra dengan kami adalah langkah cerdas menuju kesuksesan industri Anda.
Dengan pemilihan bahan kimia yang tepat, industri dapat meningkatkan kualitas produk, efisiensi produksi, dan kepuasan konsumen, sambil memastikan keamanan dan keberlanjutan.
Tips Keselamatan Kerja dengan Bahan Kimia di Industri Manufaktur
Keselamatan kerja saat berinteraksi dengan bahan kimia di industri manufaktur adalah prioritas utama untuk melindungi karyawan, peralatan, dan lingkungan. Berikut adalah tips keselamatan kerja yang rinci saat berhadapan dengan bahan kimia:
Penyimpanan yang Tepat
Simpan bahan kimia dalam wadah aslinya yang berlabel dengan jelas.
Gunakan rak penyimpanan yang dirancang khusus untuk bahan kimia, dan pastikan rak tersebut tidak mudah roboh.
Pisahkan bahan kimia berdasarkan kompatibilitasnya; hindari menyimpan bahan kimia yang dapat bereaksi satu sama lain di lokasi yang berdekatan.
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Gunakan kacamata keselamatan, sarung tangan yang tahan bahan kimia, dan pakaian pelindung saat bekerja dengan bahan kimia.
Untuk bahan kimia yang sangat berbahaya, pertimbangkan penggunaan masker wajah penuh dan apron tahan bahan kimia.
Pengendalian Paparan
Gunakan kap hood kimia saat menuangkan atau mencampur bahan kimia untuk memastikan udara tetap bersih dari uap berbahaya.
Pasang sistem ventilasi yang baik di tempat penyimpanan dan area kerja.
Pelatihan Karyawan
Pastikan semua karyawan mendapatkan pelatihan mengenai cara penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan kimia dengan aman.
Tingkatkan kesadaran tentang potensi bahaya dan tindakan darurat yang harus diambil dalam kasus tumpahan atau kebocoran.
Ketersediaan MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pastikan setiap bahan kimia memiliki MSDS yang mudah diakses oleh karyawan. MSDS berisi informasi tentang sifat, bahaya, tindakan pertolongan pertama, dan prosedur penanganan yang aman untuk bahan kimia tersebut.
Peralatan Darurat
Pasang stasiun cuci mata dan shower keselamatan di dekat area kerja bahan kimia untuk penggunaan darurat.
Siapkan pemadam api yang sesuai dengan jenis bahan kimia yang digunakan.
Pembuangan yang Aman
Jangan buang sisa bahan kimia ke saluran pembuangan tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Ikuti regulasi setempat tentang pembuangan bahan kimia dengan aman.
Komunikasi Bahaya
Pasang label dan tanda peringatan di area penyimpanan dan area kerja yang mengidentifikasi potensi bahaya bahan kimia.
Pengendalian Tumpahan
Siapkan kit tumpahan untuk penanganan segera dari tumpahan bahan kimia.
Pastikan karyawan terlatih dalam prosedur pembersihan tumpahan dengan aman.
Audit Keselamatan Rutin
Lakukan pemeriksaan keselamatan secara rutin untuk memastikan semua protokol keselamatan diikuti dan peralatan keselamatan berfungsi dengan baik.
Hindari Pernafasan Uap
Selalu bekerja di area yang berventilasi baik saat menggunakan bahan kimia berbahaya atau yang mengeluarkan uap.
Konsultasi dengan Ahli
Konsultasikan dengan ahli keselamatan industri atau ahli kimia saat merencanakan atau mengubah prosedur kerja yang melibatkan bahan kimia.
Keselamatan kerja adalah tanggung jawab bersama antara pengusaha dan karyawan. Melalui penerapan langkah-langkah keselamatan yang konsisten dan komprehensif, industri manufaktur dapat meminimalkan risiko yang terkait dengan penggunaan bahan kimia.
Dampak Bahan Kimia Terhadap Lingkungan di Industri Manufaktur dan Cara Mengatasinya
Bahan kimia yang digunakan dalam industri manufaktur dapat memiliki berbagai dampak terhadap lingkungan. Berikut adalah dampak utama serta cara mengatasinya:
Dampak Bahan Kimia:
Polusi Air
Bahan kimia yang tumpah atau dibuang ke dalam sistem pembuangan dapat mencemari sumber air, meracuni kehidupan akuatik, dan mengganggu sistem ekologi air.
Polusi Tanah
Bocornya bahan kimia atau pembuangan yang tidak tepat dapat mencemari tanah, mengganggu pertumbuhan tanaman, dan meracuni fauna tanah.
Polusi Udara
Uap dan emisi dari bahan kimia volatil dapat mencemari udara, mempengaruhi kualitas udara, dan menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia dan hewan.
Pengubahan Ekosistem
Beberapa bahan kimia dapat mengubah keseimbangan ekosistem, misalnya dengan membunuh spesies tertentu atau mempengaruhi tingkat pertumbuhan tanaman.
Akumulasi Toksin
Bahan kimia yang bersifat persisten dapat mengakumulasi dalam rantai makanan, sehingga organisme yang berada di puncak rantai makanan, termasuk manusia, berisiko terpapar tingkat toksin yang tinggi.
Efek Rumah Kaca
Beberapa bahan kimia industri, seperti gas-gas fluorinasi, dapat berkontribusi pada perubahan iklim dengan meningkatkan efek rumah kaca.
Cara Mengatasi:
Pengolahan Limbah
Pasang sistem pengolahan limbah industri untuk memastikan bahan kimia berbahaya diolah dengan benar sebelum dibuang ke lingkungan.
Penggunaan Bahan Kimia Alternatif
Pertimbangkan penggunaan bahan kimia yang lebih ramah lingkungan atau biodegradable untuk mengurangi dampak lingkungan.
Pendidikan dan Pelatihan
Latih karyawan tentang dampak lingkungan dari bahan kimia dan cara penanganannya dengan benar.
Sistem Pendeteksian Kebocoran
Pasang sensor dan sistem deteksi untuk segera mendeteksi kebocoran bahan kimia, sehingga tindakan segera dapat diambil.
Manajemen Penyimpanan yang Baik
Simpan bahan kimia dalam wadah yang sesuai dan di area yang aman untuk menghindari tumpahan atau kebocoran.
Audit Lingkungan
Lakukan audit lingkungan secara rutin untuk memantau dan mengevaluasi dampak operasi industri terhadap lingkungan.
Program Daur Ulang
Jika memungkinkan, daur ulang bahan kimia atau sisa produksi untuk mengurangi limbah.
Kolaborasi dengan Stakeholder
Kerjasama dengan pihak berwenang, kelompok lingkungan, dan komunitas untuk memastikan keberlanjutan dan keselamatan lingkungan.
Pengendalian Emisi
Pasang peralatan untuk mengendalikan emisi gas atau uap berbahaya ke atmosfer.
Riset dan Inovasi
Investasikan dalam penelitian untuk mencari teknologi dan metode baru yang lebih ramah lingkungan dalam produksi dan penggunaan bahan kimia.
Mengakui dan mengatasi dampak bahan kimia terhadap lingkungan di industri manufaktur tidak hanya penting bagi kesejahteraan ekologi, tetapi juga dapat memberikan keuntungan ekonomi jangka panjang bagi industri melalui pengurangan risiko, pemenuhan regulasi, dan peningkatan reputasi di mata konsumen yang semakin sadar lingkungan.
Kesimpulan
Bahan kimia memainkan peran penting dalam industri manufaktur, digunakan untuk berbagai fungsi mulai dari pengawetan produk hingga pembersihan dan pemrosesan. Meskipun demikian, pemilihan, penggunaan, dan penanganan bahan kimia ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko. Keselamatan kerja saat berhadapan dengan bahan kimia merupakan prioritas, termasuk penyimpanan yang tepat, penggunaan APD, pelatihan karyawan, serta pengetahuan mendalam tentang bahan yang digunakan.
Selain itu, dampak bahan kimia terhadap lingkungan menjadi perhatian utama. Polusi air, tanah, dan udara serta perubahan pada ekosistem merupakan beberapa konsekuensi negatif dari penanganan bahan kimia yang tidak tepat. Untuk mengatasi hal ini, industri manufaktur harus menerapkan praktik-praktik terbaik, seperti pengolahan limbah yang benar, pendidikan karyawan, penggunaan bahan alternatif yang ramah lingkungan, dan investasi dalam penelitian dan inovasi.
Secara keseluruhan, meskipun bahan kimia adalah bagian integral dari industri manufaktur, tanggung jawabnya sangat besar untuk memastikan bahwa bahan-bahan ini ditangani dengan cara yang aman, efisien, dan ramah lingkungan. Kesadaran, pendidikan, dan inovasi adalah kunci untuk mencapai keseimbangan antara manfaat produksi dan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan karyawan.
PT ICSA mempersembahka produk dengan keunggulan Total padatan tersuspensi (TSS) & kekeruhan merupakan karakteristik air limbah yang dominan yang harus diselesaikan terlebih dahulu karena pengaruhnya terhadap aspek visual air limbah. ICSACLEAR 1026 kami yang diformulasikan secara khusus sebagai koagulan organik, dibuat khusus agar sesuai dengan klarifikasi air limbah Anda untuk penghilangan TSS total anorganik melalui berbagai metode netralisasi muatan.
Penjernih air
ICSA DUST SUPPRESSANT
ICSA DUST SUPPRESSANT adalah produk cairan berwarna putih emulsi, merupakan kombinasi surfactant dan bahan polymer, yang bekerja menahan debu atau material butiran halus penyebab timbulnya debu.
Kandungan surfactant dan bahan polymer tersebut bekerja bersama-sama secara efektif, dengan penjelasan teknologi sebagai berikut :
A. Kandungan surfactant bekerja sebagai wetting agent, dimana cairan ICSA DUST SUPPRESSANT akan mempercepat membasahi butiran batubara dan memperkuat daya penetrasi cairan ICSA DUST SUPPRESSANT kedalam pori-pori antar butiran batubara.
B. Kandungan polymer bekerja sebagai bonding agent, dimana bahan polymer tersebut akan mengikat butiran halus batubara menjadi butiran yang lebih besar atau butiran halus batubara menempel pada batubara yang lebih besar.
ICSA CLEAR 1063 Inorganic Coagulant for Wastewater Clarification
PT ICSA mempersembahka produk dengan
Total padatan tersuspensi (TSS) & kekeruhan merupakan karakteristik air limbah yang dominan yang harus diselesaikan terlebih dahulu karena pengaruhnya terhadap aspek visual air limbah. ICSA CLEAR 1063 kami yang diformulasikan secara khusus sebagai koagulan Inorganik, dibuat khusus agar sesuai dengan klarifikasi air limbah Anda untuk penghilangan TSS total Inorganik melalui berbagai metode netralisasi muatan.
Penjernih air
ICSA CLEAR 1081
ICSA FLOCT 1081 Flokulan polimer Anionic for Wastewater
PT ICSA mempersembahkan produk dengan PT ICSA mempersembahka produk dengan keunggulan khusus Flokulan polimer ICSA FLOCT 1081 kami hadir dalam bentuk emulsi bubuk & cair. Melalui berbagai rentang muatan & berat molekul, polimer kami terbukti sesuai dengan kebutuhan Anda akan laju pengendapan yang lebih cepat, kekeruhan yang lebih jernih untuk proses klarifikasi, atau penghilangan kadar air maksimum dari proses dewatering lumpur Anda.
Penjernih air
ICSA FLOCT 1090
ICSA BOOST 1090 Nutrisi Bakteri for Wastewater
PT ICSA mempersembahka produk dengan keunggulan Nutrisi bakteri ICSA BOOST 1090 kami dibuat khusus untuk kebutuhan perawatan biologis Anda, salah satu nutrisi bakteri khusus kami diproses secara khusus dari substrat berbasis glukosa dan difermentasi dalam teknologi eksklusif kami untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri untuk konsentrasi biomassa dalam sistem lumpur aktif Anda
Penjernih air
Poly-Aluminium Chloride
ICSA BOOST 1090 Nutrisi Bakteri for Wastewater
Poly-Aluminium Chloride (PAC) adalah bahan kimia berbasis aluminium yang ditambahkan untuk mendestabilisasi partikel koloid dalam air agar pengotorpengotor flok apat terbentuk. PAC lebih banyak digunakan karena memiliki rentang pH yang lebih lebar sehingga pengaplikasian yang beragam. Selain itu flok-flok yang terbentuk relatif lebih stabil secara struktur kimi dibandingkan koagulan-koagulan lain. Salah satu tipe PAC yang kami miliki yaitu PAC Powder memiliki persentase Al2O3 content 27%-30% dan PAC Liquid Kadar 8% – 12%.
(Amonium Sulfat Alum Powder , Amonium Sulfat Alum Block , Aluminium Sulphate Liquid , Aluminium sulfat Powder ) Aluminium sulfat lebih umum digunakan untuk pengolahan air ( pemurnian air ) yang digunakan oleh tanaman untuk pengolahan limbah dan perusahaan air .
Produk juga digunakan oleh tekstil / garmen seperti pencelupan tekstil dan percetakan. Aluminium Sulphate Block digunakan untuk penjernihan air dan menghilangkan bau rebung, tetapi dapat digunakan sebagai bahan dasar deodorant. Tapi harus diketahui bahwa Aluminium Sulphate berbeda dengan klorin dalam air, fungsi klorin sendiri adalah untuk membunuh bakteri dalam air.
Natrium hidroksida merupakan basa dan alkali yang sangat kaustik, mampu menguraikan protein pada suhu lingkungan biasa dan dapat menyebabkan luka bakar bila terpapar. Senyawa ini sangat larut dalam air, dan dengan mudah menyerap kelembaban dan karbon dioksida dari udara. Senyawa ini membentuk hidrat dengan rumus NaOH·nH2O. [12] Senyawa monohidratnya NaOH·H2O mengkristal dari larutan berair pada rentang suhu antara 12,3 hingga 61,8 °C. “Natrium hidroksida” yang tersedia secara komersial sering kali merupakan senyawa monohidrat ini, dan data yang dipublikasikan mungkin merujuk pada senyawa ini dan bukan senyawa anyhidrate.